Sabtu, 18 Desember 2010

perubahan kebudayaan

               Perubahan sosial merupakan bagian dari perubahan budaya. Perubahan dalam kebudayaan mencakup semua bagian, yang meliputi kesenian, ilmu pengetahuan, teknologi, filsafat dan lainnya. Akan tetapi perubahan tersebut tidak mempengaruhi  organisasi sosial masyarakatnya. Ruang lingkup perubahan kebudayaan lebih luas dibandingkan perubahan sosial. Namun demikian dalam prakteknya di lapangan kedua jenis perubahan perubahan tersebut sangat sulit untuk dipisahkan (Soekanto, 1990).

            Perubahan kebudayaan bertitik tolak dan timbul dari organisasi sosial. Pendapat tersebut dikembalikan pada pengertian masyarakat dan kebudayaan. Masyarakat adalah sistem hubungan dalam arti hubungan antar organisasi dan bukan hubungan antar sel. Kebudayaan mencakup segenap cara berfikir dan bertingkah laku, yang timbul karena interaksi yang bersifat komunikatif seperti menyampaikan buah pikiran secara simbolik dan bukan warisan karena keturunan (Davis, 1960). Apabila diambil definisi kebudayaan menurut Taylor dalam Soekanto (1990), kebudayaan merupakan kompleks yang mencakup pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum adat istiadat dan setiap kemampuan serta kebiasaan manusia sebagai warga masyarakat, maka perubahan kebudayaan dalah segala perubahan yang mencakup unsur-unsur tersebut. Soemardjan (1982), mengemukakan bahwa perubahan sosial dan perubahan kebudayaan mempunyai aspek yang sama yaitu keduanya bersangkut paut dengan suatu cara penerimaan cara-cara baru atau suatu perbaikan dalam cara suatu masyarakat memenuhi kebutuhannya.

Jumat, 17 Desember 2010

kasih

Kasih sayang terhadap orang tua

Tuhanmu telah memerintahkam supaya kamu tidak menyembah selain dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada Ibu Bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang dari mereka atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu maka janganlah sekali-kali kamu berkata ‘ah’ kepada mereka dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah “wahai tuhanku rahmatilah mereka berdua dengan penuh kasih.
Allah kemudian melarang kita mengucapkan ‘ah’ kepada orang tua kita. Nah jika mengucapkan ‘ah’ saja tidak boleh maka kata-kata atau perbuatan yang lebih jelek  dari itu tentu saja tidak boleh. Kemudian diikuti dengan larangan membentak dan menghardik dan tentu saja semua orang tahu bahwa hal itu tidak baik.

Pemberian Kasih Terhadap Bencana Alam

Kalau orang Indonesia mengucapkan terima kasih,secara esplit memang mengatakan bahwa dia telah menerima kasih,entah besar entah kecil dari rekan bicaranya.
Kasih itu lebih dari sekedar pemberian kasih itu menghidupkan karena ada tiga unsure penting didalamnya, yaitu penghargaan,penerimaan, dan pengakuan.
Warga Indonesia sudah sepantasnya berterima kasih kepada  islam. Dalam pengalaman hidup di Indonesia ini harus di akui bahwa kasih islam itu pulalah yang telah berperan besar membentuk bangsa ini.
Islam menghargai kebhinekaan. Karya-karya social dari agama islam,setidaknya yang di alami gereja katolik, diberi tempat yang layak. Pun warga non-muslim yang berpotensi sangat d apresiasi.
Persatuan seluruh orang muslim berkumpul untuk membantu korban bencana Alam,walaupun bantuan tersebut tidak berupa barang tapi bantuan berupa penyemangat terhadap Anak-anak yang masih trauma.